Redaksi sergap.id
Jakarta,||
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuka pendaftaran penerimaan anggota baru untuk Tahun Anggaran 2025 dengan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi santri dan hafiz Al-Quran.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya proaktif Polri dalam merekrut anggota yang memiliki karakter kuat dan nilai-nilai moral yang baik.
Irwasum Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa rekrutmen dari pondok pesantren memiliki beberapa keuntungan.
Pendidikan karakter yang kuat di pondok pesantren diharapkan dapat membentuk anggota Polri yang memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik.
Selain itu, disiplin ketat yang diterapkan di pondok pesantren juga diharapkan dapat membentuk anggota yang mampu mengikuti aturan dan prosedur dengan baik.
“Santri pondok pesantren terbiasa dengan disiplin yang ketat, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan prosedur dengan baik. Santri pondok pesantren biasanya terbiasa dengan lingkungan yang sederhana dan terbatas, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru,” jelas Komjen Pol. Dedi Prasetyo.
Selain itu, kemampuan bekerja sama, menghadapi tekanan, dan menghormati sesama juga menjadi pertimbangan dalam rekrutmen ini.
Data menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan siswa berlatar pendidikan pesantren dan hafiz Al-Quran dari tahun 2021 hingga 2024.
* Tahun 2021: 84 orang (Bintara 83 orang, Tamtama 1 orang)
* Tahun 2022: 55 orang (Bintara 50 orang, Tamtama 5 orang)
* Tahun 2023: 74 orang (Bintara 61 orang, Tamtama 13 orang)
* Tahun 2024: 52 orang (Akpol 1 orang, Bintara 49 orang, Tamtama 2 orang)
Komjen Pol. Dedi Prasetyo juga menegaskan bahwa Polri terus melakukan pembenahan dan penguatan terhadap sistem perekrutan polisi yang berintegritas.
Sistem rekrutmen Polri telah memenuhi standar International Organization for Standardization (ISO) 9001:2015, yang merupakan pengakuan atas komitmen Polri dalam menjaga kualitas proses seleksi penerimaan anggota Polri.
“Secara berkala Polri terus menjaga agar proses seleksi yang kami lakukan tetap memenuhi standar dan bahkan melebihi,” tutur Komjen Pol. Dedi Prasetyo.
Konon……Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa rekrutmen polisi dari jalur santri merupakan salah satu program prioritas.
Memang…….Polisi yang memiliki latar belakang santri diharapkan memiliki karakter yang matang dan kuat dalam menghadapi berbagai godaan dalam bertugas.
“Karena dibekali dengan iman yang kuat, sehingga pada saat menghadapi tantangan, godaan, semuanya bisa bertahan. Oleh karena itu, rekrutmen jalur santri tentunya menjadi hal yang harus kita lanjutkan,” ujar Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dengan adanya program rekrutmen yang lebih luas bagi santri dan hafiz Al-Quran ini, Polri berharap dapat mendapatkan anggota-anggota baru yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
SSDM Polri juga terus menekankan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH) di seluruh proses penerimaan anggota baru.
Selain itu, evaluasi terhadap proses rekrutmen juga terus dilakukan secara internal.
(RS/***)