Redaksisergap.id
Kerinci,-
Disperindag Kabupaten Kerinci saat ini menjadi bahan Sorotan masyarakat luas, Pasalnya sering terjadi kelangkaan tabung gas elpiji (LPG) ukuran 3 Kg di Kabupaten Kerinci, dan tak hanya itu ketika ada pun harga tabung gas melon melambung sangat tinggi,dalam keadaan seperti ini masyarakat pun seakan – akan di buat menjadi tambah sengsara,oleh karena itu seharunya pemerintah daerah Kerinci melalui dinas terkait yaitu Disperindag kabupaten Kerinci peka dalam menanggapi keluhaan warga miskin, bukan sebaliknya tutup mata dan tidak mau tahu dengan apa yang di alami masyarakat miskin.
Menurut seorang ibu rumah tangga yang layak dipercaya, sekaligus pengguna gas LPG 3 kg ketika akan membeli sulit di dapat kan,padahal kita ketahui pemerintah pusat melalui pemerintah daerah agar mempermudah masyarakat miskin untuk mendapatkan tabung gas tersebut,dengan harga yang didapat mencapai Rp. 30 ribu pertabungnya dengan harga yang cukup pantastis jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET)
Dengan nada lesuh dan terpaksa “Ya mau tidak mau dibeli juga, apalagi kondisinya langka. Kalau tidak beli mau masak pakai apa,” ucapnya dengan nada sedikit kecewa.
Berdasarkan Penelusuran Tim LSM Gerakan Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK) Provinsi Jambi,dilapangan Harga Gas Melon Melambung sangat tinggi di Kabupaten Kerinci bahkan jauh melampaui HET.
Konon…….Pemkab Kerinci Melalui Disperindag hanya diam dan tidak melakukan apa apa,Seharusnya Pemkab Kerinci segera bertindak dan Memerintahkan Jajarannya untuk menindak penyalur dan Pangkalan gas Elpiji yang Menjual Gas Diatas harga Eceran Tertinggi (HET).
Sementara itu, menurut permen esdm,semuanya telah tertuang di Permen ESDM yang mengatur pihak ketiga melakukan penyaluran ke agen dan pangkalan
Sebesar Rp.20.000./pertabungnya.
Memang ….. Gubernur Jambi telah menetapkan harga pertabungnya pada tgl 2 maret 2021 sudah termasuk margin agen 1200 tranportasi senilai 4450 dan untuk pangkalan 2800.
Namun Hasil temuan dan hasil investigasi GMICAK di lapangan Masih ada agen gas Elpiji yang menjual Rp 25000 pertabungnya ke setiap pengecer.
Dengan tingginya harga di Agen Dan Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Tersebut,Maka pihak pengecerpun harus melakukan penjualan kepada Masyarakat dengan Nilai 30.000 – 35.000/Tabung.
Ditempat terpisah Menurut Ketua LSM GMICAK yang diwakilkan oleh Sekretaris nya DRS Darma Syamsuri,M.Si,
Beliau menyampaikan kepada redaksisergap.id bahwa
rekapitulasi april tahun 2025 berdasarkan KK masyarakat miskin 124.000 elpiji 3 kg bersubsidi diduga/disinyalir dikali 5000 kelebihan untung menjadi 620.000.000 kali 2 satu bulan menjadi 1.240.000.000.kalau dikalikan satu tahun kali 124 sementara kalau dikalikan 2 tahun /48 bulan ini berapa uang masyarakat miskin yang di tarik/diambil pangkalan sub agen yang ada di kabupaten Kerinci dan sekitarnya????……
Mari kita Nantikan kelanjutan berita ini .
( Tim Redaksi )