Redaksisergap.id

Data KPU menegaskan dominasi pemilih muda dalam Pilkada 2024, dengan 58% pemilih berasal dari generasi milenial dan Gen Z.

Foto : Luxza ayu zafira (Doc Redaksisergap.id

Redaksisergap.id

Kerinci/Sungai Penuh,||

Pengaruh Influencer Dalam mempengaruhi Hasil Pemilihan Kepala Daerah
Data KPU menegaskan dominasi pemilih muda dalam Pilkada 2024, dengan 58% pemilih berasal dari generasi milenial dan Gen Z. Fenomena ini mendorong pergeseran strategi kampanye yang semakin mengandalkan influencer media sosial.

FAKTA LAPANGAN
“Strategi kampanye digital melalui influencer terbukti efektif dalam menjangkau pemilih generasi milenial dan Gen Z,” ungkap Dr. Bambang Sulistyo, pengamat politik dari Universitas Indonesia, saat diwawancarai redaksi sergap.id, di kantornya, Rabu (20/12).beberapa hari lalu.

Konon ……..menurut hasil
Survei Lembaga Kajian Demokrasi Digital (LKDD) mereka juga,mengungkapkan:
bahwa,65% pemilih usia 17-35 tahun terpengaruh akibat maraknya konten konten politik influencer
TikTok, Instagram, dan YouTube,hal ini menyebabkan platform paling berpengaruh disetiap
Rata-rata alokasi dana kampanye digital yg nilainya juga sangat fantastis yaitu hingga mencapai Rp 3,2 miliar per kandidat.

DATA PELANGGARAN
Bawaslu mencatat sepanjang 2024:

287 kasus pelanggaran kampanye digital
125 kasus melibatkan influencer
95 kasus penyebaran hoaks
67 kasus kampanye hitam

“Para influencer harus tetap menjaga etika dan profesionalisme dalam menyampaikan konten politik,” tegas Ketua Bawaslu, Ahmad Riyanto.kepada sejumlah awak media yg ada dikabupaten kerinci dan kota sungai penuh beberapa hari lalu.

STRATEGI KAMPANYE
Sebagai contoh :
Di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tim sukses biasanya membentuk divisi khusus digital:

Anggaran khusus influencer 30-40% dari total dana kampanye
Kolaborasi dengan minimal 50 influencer lokal per daerah
Fokus pada konten kreatif untuk pemilih masyarakat muda atau milenial.

Menurut Pandangan Pengamat :
Prof. Dr. Firmanzah, pakar komunikasi politik, beliau menilai fenomena ini sebagai transformasi inevitable dalam demokrasi digital. “Kita perlu adaptasi, tapi jangan sampai substansi politik tenggelam dalam viralitas semata.”

DAMPAK DAN PROYEKSI
Menurut riset Political Research Center (PRC):
Engagement rate konten politik naik 275% dibanding Pilkada sebelumnya atau ditahun 2020
72% pemilih muda mengakses informasi politik via media sosial
Prediksi pengaruh influencer meningkat 40% pada Pilkada mendatang

“Kami melihat engagement rate yang sangat tinggi ketika bekerjasama dengan influencer lokal,” jelas Rini Pratiwi, konsultan politik digital.

FAKTA & DATA
58% pemilih dari generasi digital
Rp 3,2 miliar rata-rata anggaran kampanye digital
287 kasus pelanggaran kampanye digital
72% pemilih muda terpapar konten influencer politik

(Luxza ayu zafira, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Padang)